Syarat-syarat Kurban
Diantara urusan kurban yang harus
diketahui oleh seorang mudhahhi adalah syarat-syaratnya. Apa yang harus
dipenuhi oleh pengorban dari ibadah kurbannya:
Pertama, hewan kurban harus dari hewan ternak; yaitu unta, sapi, kambing atau domba. Hal ini berdasarkan sabda firman Allah Ta'ala,
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ
"Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami
syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah
terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka." (QS. Al-Hajj: 34)
Bahimah An'am: unta, sapi, dan kambing.
Ini yang dikenal oleh orang Arab sebagaimana yang dikatakan oleh
Al-Hasan, Qatadah, dan selainnya.
Kedua, usianya
sudah mencapai umur minimal yang ditentukan syari'at. Yakni sudah
musinnah, kecuali bagi domba boleh jadza'ahnya. Ini berdasarkan sabda
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
لَا تَذْبَحُوا إِلَّا مُسِنَّةً إِلَّا أَنْ يَعْسُرَ عَلَيْكُمْ فَتَذْبَحُوا جَذَعَةً مِنْ الضَّأْنِ
"Janganlah kalian menyembelih
kecuali Musinnah (kambing yg telah berusia dua tahun), kecuali jika
kalian kesulitan mendapatkannya, maka sembelihlah domba jadza'ah." (HR. Muslim dari sahabat Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'Anhu)
Dari Al-Barra' Radhiyallahu 'Anhu, berkata: "Pada suatu hari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengerjakan shalat, setelah itu beliau bersabda:
مَنْ
صَلَّى صَلَاتَنَا وَاسْتَقْبَلَ قِبْلَتَنَا فَلَا يَذْبَحْ حَتَّى
يَنْصَرِفَ فَقَامَ أَبُو بُرْدَةَ بْنُ نِيَارٍ فَقَالَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ فَعَلْتُ فَقَالَ هُوَ شَيْءٌ عَجَّلْتَهُ قَالَ فَإِنَّ عِنْدِي
جَذَعَةً هِيَ خَيْرٌ مِنْ مُسِنَّتَيْنِ آذْبَحُهَا قَالَ نَعَمْ ثُمَّ
لَا تَجْزِي عَنْ أَحَدٍ بَعْدَكَ
"Barangsiapa mengerjakan shalat
seperti shalat kami, dan menghadap kiblat kami, hendaknya tidak
menyembelih binatang kurban sehingga selesai mengerjakan shalat.” Lalu
Abu Burdah bin Niyar berdiri dan berkata; “Wahai Rasulullah, padahal aku
telah melakukannya.” Beliau bersabda: “Itu adalah ibadah yang kamu
kerjakan dengan tergesa-gesa.” Abu Burdah berkata; “Sesungguhnya aku
masih memiki Jadza’ah dan dia lebih baik daripada dua Musinnah, apakah
aku juga harus menyembelihnya untuk berkurban? Beliau bersabda: “Ya,
namun hal itu tidak sah untuk orang lain setelahmu.” (HR. al-Bukhari)
Musinnah sama dengan istilah Tsaniyyah,
yakni hewan dengan usia tertentu yang mencakup unta, sapi dan kambing.
An-Nawawi berkata; "Para ulama berkata; Musinnah adalah Tsaniyyah dari
segala sesuatu yakni dari unta, sapi dan kambing atau lebih." (Syarah
An-Nawawi ‘Ala Muslim, vol 13 hlm 117)
Dalam Mu’jam Lughati Al-Fuqaha’ (I/188)
disebutkan: "Tsaniyy adalah setiap hewan yang tanggal gigi serinya.
Jamaknya Tsina’ dan Tsunyan. Bentuk lainya Tsaniyyah yang dijamakkan
menjadi Tsaniyyat. Tsaniyy dari unta adalah unta yang genap berusia lima
tahun, dari sapi yang genap dua tahun dan dari kambing yang genap satu
tahun (Mu’jam Lughoti Al-Fuqoha’, vol 1/hlm 188)
Perician dari usia minimalnya:
- Unta: sudah genap 5 tahun
- Sapi: sudah genap 2 tahun
- Kambing: sudah genap 1 tahun
- Jadza'ah domba: sudah genap setengah tahun.